Selasa, 15 Januari 2008

17 Januari 2008 : TAQI Z ABDUSSALAM

Taqi Zaydan Abdussalam (1 thn 8 bulan pada 17 JANUARI 2008)

Sekarang hampir menginjak 2 tahun dari kelahirannya pada 17 Mei 2006 silam.
Dari sejak kelahiran sampai saat ini, bocah yang sudah pandai menyebut namanya sendiri ini terlihat sangat bahagia dengan kedua ayahbunda disisinya, Muhammad Sanny Eka Rosmani, sang ayah yang tengah sibuk menyelesaikan studi akhirnya, dan Risa Firdaus, figur ibu yang sangat cinta pada buah hatinya.

Hari demi hari pun berlalu dan Taqi senang dengan benda-benda yang ditemuinya, serta ingin tahu bagaimana, mengapa, dan apakah..bisakah ia memegangnya.. maka ia pun dalam masa ini sering sekali meminta tolong, "Ayah..Too!" ujar anak ini. Artinya kurang lebih : "Ayah, tolong ambilkan untukku benda itu.."
Dalam hal pengucapan, Taqi sudah bisa mengulang kata yang orangtuanya perintahkan, misalnya: "Taqi, baca BISMILLAH dulu.." kemudian taqi pun dengan spontan mengucapkan, "BIAAAHH.."

Ada lagi bilangan yang bisa diucapkannya, mulai dari angka satu, dua, tiga, empat, ....enam, sampai sepuluh. Sungguh unik anak ini, ketika mengucapkan LIMA maka dia tidak mau menyebutnya ulang, malah diucapkan ENAM. Makanya setelah bilangan yang dicetak tadi setelah empat, (..tidak diucapkan :lima..malah langsung..), enam: artinya dia tidak suka angka lima disebut dan hanya ingin menyebut enam..malah kalau kita memaksa pun malahan dikeeerjaain dengan terus mengulang angka favorinya enam..enam..enam.. dan tidak tertarik untuk melanjutkan lagi sampai angka berikutnya.

Asyik sekali menanamkan nilai-nilai Quran untuk anak seusia TAQI, oleh karena itu saat seperti ini tidak ingin dilewatkan untuk mencoba mengenalkannya pada Al Quran melalui pengulangan kita dalam mengaji yaitu dalam huruf-huruf yang juga sangat menyita perhatian, misalkan TOHA, ANNAS, YAASIIN, HAAMIIM, NUUN, KAAF..HAYA..AIN..SOOD, untuk kata-kata yang pendek tersebut ALHAMDULILLAH saat ini sudah benar-benar diamalkan dengan sendirinya.

Rangkaian huruf-huruf seperti alif laam miim, alif laam ra, haa miim, yaa siin, nuun, kaf ha ya ‘ain shaad adalah rumus-rumus (AYAT AYAT CINTA) Tuhan yang dahsyat maknanya. Susah diungkapkan maknanya, tapi keagungannya bisa ditangkap oleh mereka yang memiliki cita rasa bahasa Arab yang tinggi. Jika susunan itu dianggap sebagai suatu ketidakberesan, orang-orang kafir Quraisy yang sangat tidak suka pada Al-Qur’an dan memusuhinya sejak dahulu tentu akan mengambil kesempatan adanya ketidakberesan itu untuk menghancurkan Al-Qur’an. Dan tentu mereka sudah mencela bahasa Al-Qur’an habis-habisan sepanjang sejarah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Mereka mengakui keindahan bahasanya yang luar biasa. Mereka menganggap bahasa Al-Qur’an bukan bahasa manusia biasa tapi bahasa yang datang dari langit. (Ayat-Ayat Cinta - Habiburrahman El Shirazy hal 10-11)

Maksudnya : "Taqi coba baca KAAF!" maka taqi pun menyebut "KAAH", kemudian kita pacu dengan kata-kata "Terus.." maka taqi pun tahu untuk menyebut kata berikutnya yaitu "HAYA", dengan senang, "Terus..", saat ini ia harus diingatkan, karena ia cepat-cepat mengucapkan "SOOD", padahal seharusnya "AIN", mungkin ingin segera beres. Hehehe

Untuk alpabet, alhamdulillah..sungguh hebat anak ini, karena dia senang dan fasih sekali menyelesaikan semua huruf dari A-Z. "Mungkin barokah dari huruf-huruf alquran yang diajarkan lebih dulu" Ya.. kata pertama yang diajarkan padanya adalah TOHA, karena ayahnya senang sekali dengan surat ini, dan ayat pertama menjadi ketertarikan untuk diperkenalkan padanya, teringat dengan Masa Tersentuhnya Hati UMAR IBNU KHATAB, saat memeluk Al Islam. Semoga tertanam dalam hatinya dan tumbuh seperti Umar yang kokoh sebagai Pemimpin yang Disegani kawan/lawan.

Masa-masa ini sangat diingat karena jika melihat cara mendidik anak-anak lain yang sebayanya, TAQI sangat diperhatikan dalam hal pembinaan. Pengajaran yang diberikan adalah mencoba berdialog dengan TAQI untuk menjelaskan KENAPA DAN APA.

Meskipun yang terjadi di luar adalah banyaknya orangtua yang enggan menjelaskan kepada anak KENAPA SAYA TIDAK BOLEH, terus kalau booleh, bagaimana 'RULES' nya. Contohnya pada saat seorang anak tidak diijinkan memegang sesuatu yang bisa pecah, sang ibu atau pengasuhnya biasanya cukup membawa anak itu jauh dari jangkauan si anak tanpa menjelaskan MENGAPA?

Hal yang mungkin terjadi malah si anak diMARAHI karena mendekati barang kesayangan sang ibu atau siapa saja.

Dengan demikian kita berdua (ayahbunda taqi) bersepakat untuk menjelaskan sesingkat apapun untuk membuatnya mengerti mengapa tindakannya itu salah atau bagaimana sebaiknya untuk diberikan sebagai pengganti agar taqi tidak penasaran terhadap benda yang ingin dipegangnya.

Ternyata efek dari pola ini sungguh luar biasa.. taqi menjadi anak yang bisa diajak diskusi walau usianya masih sangat belia (<2>

Meskipun kita banyak omong dan orang menyangka anak sekecil itu mana ngerti ucapan orangtua..tapi itu salah karena kita telah membuktikannya. anak mengerti apa yang kita katakan dari mimik kita saat menyampaikan dan isyarat tubuh tertentu yang dihafalnya.

Maka pola ini PENTING diajarkan pada siapapun orangtua yang mencintai anaknya.

Seorang (..sebutlah siapa nama orangnya..) 'YANG DIKENAL' banyak orang (MISALNYA ARTIS TERKENAL) tidak bisa 'MELAHIRKAN' seorang anak yang 'DIKENAL' oleh karena karya-karyanya yang cemerlang tapi yang bisa melakukan itu adalah seorang 'AYAH', siapapun dia haruslah menjadi 'AYAH' (yang tahu karakter, keinginan, dan harapan).. bagi anaknya.


Tidak ada komentar: